Wajah peradaban barat: dari hegemoni kristen ke dominasi sekular-liberal
Bookreader Item Preview
Share or Embed This Item
- Topics
- Adian Husaini, Orientalisme, IAIN, UIN, Liberalisme, JIL, Jaringan Islam Leberal, HM Rasjidi, Feminisme, Sophie3
- Collection
- booksbylanguage_indonesian; booksbylanguage
- Language
- Indonesian
Dari ujung rambut sampai ujung kaki, masyarakat zaman kini merasakan pengamh peradaban Barat dalam kehidupan sehari-hari. Cara bicara dan berpakaian, visi kenegaraan dan hubungan antar-bangsa, bahkan menghibur diripun kini orang kebanyakan
menggunakan ukuran-ukuran kesenangan orang Barat. Barat memang sedang jadi peradaban yang dominan. Sayangnya, tidak semua orang benar-benar paham apa inti sebenarnya dari peradaban Barat.
Buku ini menguraikan peradaban Barat seperti mengupas bawang bombai, satu persatu siungnya dikupas dari luar, namun secara pasti menuju inti yang terdalam dan temyata tidak ada apaapanya.Dari lapisan terluar sampai inti yang terdalam peradaban Barat bagaikan me lulu kulit sampai ke pusat. Buku ini memberi semacam petunjuk, mulai lapisan kulit keberapa bawang bombai akan memedihkan mata, dan pada lapisan mana kupasan sebaiknya dihentikan.
Secara umum, kajian tentang Barat (Oksidentalisme) yang dilakukan bangsa non-Barat memiliki karakteristik yang berbeda dengan kajian tentang Timur (Orientalisme) yang dilakukan bangsa Barat. Setidaknya pada beberapa hal berikut ini. Pertama, orang
Barat yang datang ke Timur untuk belajar, akan menghasilkan karya ilmiah yang detail tentang aspek-aspek peradaban Timur. Sedangkan orang Timur yang datang ke Barat, kebanyakan akan menghasilkan karya ilmiah yang detail tentang aspek-aspek peradabannya sendiri dengan framework peradaban Barat.
Kedua, orang Barat yang datang ke Timur untuk belajar, akan menghasilkan pandangan-pandangan yang kritis tentang aspek-aspek peradaban Timur. Bukan itu saja, pengetahuan kritis itu pun digunakan sebagai alat pengambil keputusan agar Barat lebih dalam dan luas lagi mempengaruhi hajat hidup peradaban Timur. Sedangkan orang Timur yang datang ke Barat untuk belajar, kebanyakan menghasilkan pandangan-pandangan kritis tentang dirinya sendiri, dan lalu malahan ikut membantu Barat mengubah aspek-aspek peradaban Timur sesuai arus dari arah Barat.
Ketiga, orang Barat yang datang belajar ke Timur sedikit banyak menyerap kebiasaan hidup orang Timur sebagai plt'asure, kesenangan, namun sebagian besar aspek kepribadiannya tetaplah Barat. Sedangkan orang Timur yang datang belajar ke Barat, tidak sedikit yang menyerap kebiasaan hidup Barat sebagai character building, pembangunan kepribadian yang dianggap menuju arah yang lebih positif. Makan tetap tempe, tapi cara berpikir lebih suka kebarat-baratan.
Ada beberapa tema kunci di dalam buku ini, diantaranya kajian tentang aspek-aspek pembenhlk peradaban Barat, dari mana saja akarnya. Kemudian, proses apa saja yang membawa Barat yang tadinya menjajah ke mana-mana atas nama Gereja lalu kini berubah menjadi Barat yang emoh pada hal-hal yang berbau agama. Tema berikutnya adalah akibat lanjutan dari dominasi sekularisme-liberalisme terhadap hubungan Barat dengan peradaban lainnya, khususnya Islam. Sejak bagian itu, buku ini berkonsentrasi pada simpul-simpul ketegangan antara peradaban Barat yang sedang berada di puncak posisi dominan, dan peradaban Islam sebagai peradaban yang sedang paling cepat berkembang, baik dari segi jumlah warganya maupun intensitas hubungannya dengan Barat.
Penulis buku ini, Adian Husaini, sedang ngebut menyelesaikan studi doktornya di sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berkonsentrasi pada masalah pemikiran dan peradaban dunia. Namanya International Instihlte of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) yang kini berada di bawah Universitas Islam Internasional, Kuala Lumpur. Sebagai seorang wartawan yang pelan-pelan menjalankan peran sebagai pemikir, Adian diharapkan menyajikan kepada kita pendekatan yang membuat tema-tema "peradaban dan pemikiran" menjadi bahan yang krekes dan gurih untuk dinikmati. Tidak terlalu lama membuat alis beradu, namun memberikan bobot yang tinggi sebagai pembahasan ilmiah.
Mudah-mudahan buku ini membuka semakin lebar jalan menuju hubungan yang lebih sehat dan adil antara peradaban Barat dan Islam.
menggunakan ukuran-ukuran kesenangan orang Barat. Barat memang sedang jadi peradaban yang dominan. Sayangnya, tidak semua orang benar-benar paham apa inti sebenarnya dari peradaban Barat.
Buku ini menguraikan peradaban Barat seperti mengupas bawang bombai, satu persatu siungnya dikupas dari luar, namun secara pasti menuju inti yang terdalam dan temyata tidak ada apaapanya.Dari lapisan terluar sampai inti yang terdalam peradaban Barat bagaikan me lulu kulit sampai ke pusat. Buku ini memberi semacam petunjuk, mulai lapisan kulit keberapa bawang bombai akan memedihkan mata, dan pada lapisan mana kupasan sebaiknya dihentikan.
Secara umum, kajian tentang Barat (Oksidentalisme) yang dilakukan bangsa non-Barat memiliki karakteristik yang berbeda dengan kajian tentang Timur (Orientalisme) yang dilakukan bangsa Barat. Setidaknya pada beberapa hal berikut ini. Pertama, orang
Barat yang datang ke Timur untuk belajar, akan menghasilkan karya ilmiah yang detail tentang aspek-aspek peradaban Timur. Sedangkan orang Timur yang datang ke Barat, kebanyakan akan menghasilkan karya ilmiah yang detail tentang aspek-aspek peradabannya sendiri dengan framework peradaban Barat.
Kedua, orang Barat yang datang ke Timur untuk belajar, akan menghasilkan pandangan-pandangan yang kritis tentang aspek-aspek peradaban Timur. Bukan itu saja, pengetahuan kritis itu pun digunakan sebagai alat pengambil keputusan agar Barat lebih dalam dan luas lagi mempengaruhi hajat hidup peradaban Timur. Sedangkan orang Timur yang datang ke Barat untuk belajar, kebanyakan menghasilkan pandangan-pandangan kritis tentang dirinya sendiri, dan lalu malahan ikut membantu Barat mengubah aspek-aspek peradaban Timur sesuai arus dari arah Barat.
Ketiga, orang Barat yang datang belajar ke Timur sedikit banyak menyerap kebiasaan hidup orang Timur sebagai plt'asure, kesenangan, namun sebagian besar aspek kepribadiannya tetaplah Barat. Sedangkan orang Timur yang datang belajar ke Barat, tidak sedikit yang menyerap kebiasaan hidup Barat sebagai character building, pembangunan kepribadian yang dianggap menuju arah yang lebih positif. Makan tetap tempe, tapi cara berpikir lebih suka kebarat-baratan.
Ada beberapa tema kunci di dalam buku ini, diantaranya kajian tentang aspek-aspek pembenhlk peradaban Barat, dari mana saja akarnya. Kemudian, proses apa saja yang membawa Barat yang tadinya menjajah ke mana-mana atas nama Gereja lalu kini berubah menjadi Barat yang emoh pada hal-hal yang berbau agama. Tema berikutnya adalah akibat lanjutan dari dominasi sekularisme-liberalisme terhadap hubungan Barat dengan peradaban lainnya, khususnya Islam. Sejak bagian itu, buku ini berkonsentrasi pada simpul-simpul ketegangan antara peradaban Barat yang sedang berada di puncak posisi dominan, dan peradaban Islam sebagai peradaban yang sedang paling cepat berkembang, baik dari segi jumlah warganya maupun intensitas hubungannya dengan Barat.
Penulis buku ini, Adian Husaini, sedang ngebut menyelesaikan studi doktornya di sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berkonsentrasi pada masalah pemikiran dan peradaban dunia. Namanya International Instihlte of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) yang kini berada di bawah Universitas Islam Internasional, Kuala Lumpur. Sebagai seorang wartawan yang pelan-pelan menjalankan peran sebagai pemikir, Adian diharapkan menyajikan kepada kita pendekatan yang membuat tema-tema "peradaban dan pemikiran" menjadi bahan yang krekes dan gurih untuk dinikmati. Tidak terlalu lama membuat alis beradu, namun memberikan bobot yang tinggi sebagai pembahasan ilmiah.
Mudah-mudahan buku ini membuka semakin lebar jalan menuju hubungan yang lebih sehat dan adil antara peradaban Barat dan Islam.
- Addeddate
- 2012-02-22 06:16:18
- Identifier
- WajahPeradabanBaratDariHegemoniKristenKeDominasiSekular-liberal
- Identifier-ark
- ark:/13960/t6m055w4k
- Ocr
- ABBYY FineReader 8.0
- Ppi
- 600
comment
Reviews
There are no reviews yet. Be the first one to
write a review.
21,604 Views
7 Favorites
DOWNLOAD OPTIONS
For users with print-disabilities
IN COLLECTIONS
Indonesian : Books by Language Books by LanguageUploaded by Sophie3an4P on